Ide besar ini digagas oleh Dr. KH. Ali Akhmadi, MA., Pembina Yayasan Al-Hayah Hayatuna Jawa Barat, bersama para pengurus yayasan yang menangkap aspirasi dari para ulama, tokoh masyarakat, dan pemerhati pendidikan Islam di wilayah tersebut melalui pertemuan berkala dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat Sumedang timur sepanjang pertengahan tahun 2018. Mereka melihat kebutuhan mendesak akan hadirnya lembaga pendidikan tinggi Islam yang mampu mencetak generasi Qur’ani yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap bersaing di era global.

Momentum penting dalam perencanaan pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hayah dimulai pada bulan Agustus 2018. Pada saat itu, dibentuk Tim Badan Penyelenggara yang terdiri dari H. Abdul Fatah, M.Sos., H. Jejen Suwaji, ST., dan H. Joko Setiono, M.Pd. Tim ini mengemban tugas strategis untuk merumuskan visi besar pendirian sebuah institusi pendidikan Islam yang mampu mensinergikan nilai-nilai keislaman dengan tantangan dan kebutuhan global. Langkah konkret pendirian STAI Al-Hayah dimulai dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung kampus pada tanggal 21 Oktober 2018 M. Prosesi ini dilaksanakan oleh Ketua MUI Kecamatan Darmaraja, KH. Kaokabudin, bersama Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hayah, Dr. KH. Ali Akhmadi, M.A.

Tahapan selanjutnya, sekitar bulan Maret 2019 Badan Penyelenggara STAI Al-Hayah mulai melakukan penyusunan borang pendirian dan borang prodi dengan pendampingan intensif dari Kopertais Wilayah II Jawa Barat. Namun, seluruh rangkaian proses tersebut sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal tahun 2020

Setelah pandemi Covid-19 mulai mereda, pada rentang bulan Juni hingga Agustus 2021, Badan Penyelenggara STAI Al-Hayah aktif menjalin silaturahim dengan berbagai tokoh strategis di wilayah Sumedang Timur. Pertemuan tersebut melibatkan Ketua MUI, Ketua DMI, Ketua FSPP, serta para Kepala SMA, SMK, dan MA, sebagai bentuk upaya membangun jejaring dan mendapatkan dukungan atas rencana pendirian STAI Al-Hayah.

Puncaknya, pada tanggal 18 September 2021, digelar pertemuan penting bersama dua tokoh berpengaruh di tingkat kabupaten, yakni Ketua Umum MUI Kabupaten Sumedang, KH. R. M. Anwar Sanusi, dan Ketua ICMI Kabupaten Sumedang, Prof. Dr. Ir. H. Sutarman, M.Sc. Dalam forum silaturahim yang hangat dan penuh semangat tersebut, keduanya menyampaikan dukungan penuh terhadap pendirian STAI Al-Hayah di kawasan Sumedang Timur. Dukungan kuat dari para tokoh agama dan elemen masyarakat ini menjadi sumber energi baru bagi Badan Penyelenggara untuk terus bergerak menyempurnakan seluruh kelengkapan administratif yang dibutuhkan dalam proses pendirian kampus Islam yang visioner ini.

 Pada tanggal 27 September 2021 dilaksanakan desk evaluation dan asesmen lapangan oleh tim asesor Kopertais Wilayah II Jawa Barat, yaitu Prof. Dr. Sahya Anggara, M.Si., dan Dr. H. Ujang Dedi, M.Pd. Hasil asesmen tersebut adalah rekomendasi resmi Ketua Kopertais Wilayah II Jawa Barat, Nomor : 684/Kop.II/B.2/09/2021 yang terbit pada 29 September 2021 yang menyatakan bahwa pendirian STAI Al-Hayah dengan Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) serta Program Studi Ekonomi Syariah (ESy) dinilai telah memenuhi syarat kelayakan untuk diajukan ke Direktorat Pendidikan Islam (DIKTIS) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pada tanggal 23 September 2022, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melalui laman resminya menyatakan bahwa program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) serta Ekonomi Syariah (ESy) yang diajukan oleh Badan Penyelenggara STAI Al-Hayah telah memenuhi syarat minimum akreditasi. Pernyataan ini sebagai titik awal menuju proses Asesmen Lapangan (AL) yang dilaksanakan pada 21–23 November 2022, berdasarkan Surat Tugas Nomor: 1897/DJ.I/Dt.I.III/08/2022 oleh 2 Asesor BAN-PT, yaitu Prof. Dr. Khairudin, MA dan Dr. Yopi Kusmiati, MA untuk melakukan verifikasi menyeluruh terhadap berbagai aspek kelembagaan, dari visi-misi, struktur organisasi, hingga kesiapan SDM. Peninjauan ini memastikan bahwa seluruh dokumen pendirian mencerminkan kondisi factual dan kesiapan STAI Al Hayah dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.

Perjuangan panjang ini mencapai babak baru pada 1 Mei 2025, saat dilangsungkan visitasi faktual oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, yaitu Dr. Asroi, M.Pd, (Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama) dan Dr. Lukman Nugraha, M.Ed. (Kasubtim Bina Prodi), guna memastikan kesiapan STAI Al-Hayah dalam menyelenggarakan perkuliahan pada Tahun Akademik 2025–2026.

Akhirnya, momen bersejarah terjadi pada Rabu, 4 Juni 2025, saat Badan Penyelenggara STAI Al-Hayah diundang secara resmi ke Direktorat Jenderal Pendidikan Islam di Jakarta Pusat untuk menerima Salinan Surat Keputusan Pendirian. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 356 Tahun 2025 tertanggal 26 Maret 2025, STAI Al-Hayah secara resmi mendapatkan izin operasional untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi Islam dengan dua program studi yaitu Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dan Program Studi Ekonomi Syariah (ESy) pada jenjang Sarjana. Momentum ini bukan sekadar pengakuan administratif, tetapi merupakan titik awal pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi secara utuh. STAI Al-Hayah hadir sebagai perguruan tinggi yang mensinergikan nilai-nilai keislaman, teknologi digital, dan kewirausahaan sosial dalam rangka membangun peradaban yang berkeadaban menyongsong Indonesia Emas 2045.